Tirainusantara.co.id | Kuansing – Wacana berhentinya Darwis sebagai komentator legendaris Pacu Jalur 2025 menuai kekecewaan mendalam. Ikatan Mahasiswa Kuantan Tengah (IMKT) menilai hal ini akan menjadi kehilangan besar bagi masyarakat Kuantan Singingi. Hal tersebut disampaikan langsung oleh Ketua Umum IMKT, Rizqy Aredo Suhada Pratama Jumat (22/08/2025).
“Pak Darwis bukan sekadar komentator, beliau adalah ruh Pacu Jalur. Suaranya sudah menjadi ikon selama puluhan tahun menyatu dengan euforia jalannya perlombaan. Jika beliau benar-benar berhenti, maka Pacu Jalur akan terasa hampa,” tegas Rizqy.
Menurut Ketua IMKT, Darwis telah melampaui peran komentator biasa. Kehadirannya mampu membangkitkan semangat ribuan penonton, menjaga marwah tradisi, sekaligus menjadi simbol identitas kultural masyarakat Kuantan Singingi.
“Setiap tahun orang menanti bukan hanya siapa pemenang jalur, tapi juga bagaimana suara khas Pak Darwis mengiringi setiap hentakan dayung. Beliau sudah menjadi bagian dari sejarah, bagian dari jiwa Pacu Jalur itu sendiri,” lanjutnya.
IMKT juga menegaskan bahwa jika benar Darwis berhenti, maka regenerasi komentator harus disiapkan secara serius. Namun, tidak mudah mencari pengganti yang mampu menyamai karisma dan pengaruh beliau.
“Regenerasi itu perlu, tapi kehilangan beliau adalah kehilangan besar yang tidak bisa digantikan begitu saja. Butuh waktu panjang dan pembinaan serius agar lahir komentator dengan wibawa seperti Pak Darwis,” jelas Rizqy.
Sebagai penutup, IMKT berharap agar masyarakat, panitia, dan pemerintah daerah memberi perhatian khusus terhadap posisi komentator dalam Pacu Jalur.
“Pak Darwis adalah legenda. Kalau beliau berhenti, itu bukan hanya berita biasa tapi duka budaya. Pacu Jalur tanpa Darwis akan selalu berbeda,” tutup Rizqy Aredo Suhada Pratama.