Tirai Nusantara I Tebo - Konflik antara Suku Anak Dalam (SAD) dan masyarakat di Tebo, Jambi, terjadi pada 29 April 2025. Berikut kronologi kejadian tersebut: PT PHK bersama Kelompok Koperasi Lestari mengadakan sosialisasi di wilayah kawasan kebun PT PHK.
Masyarakat menemukan 4 orang SAD saat penyisiran di wilayah kebun PT PHK. SAD melakukan perlawanan saat diamankan, memicu emosi masyarakat dan berujung pada dugaan pemukulan terhadap SAD. Dua orang SAD berhasil melarikan diri.
Azman juga mengatakan, korban dari sad tersebut, akibat dari pemukul an masyarakat, selanjutnya kedua korban suku anak dalam di bawa ke puskesmas Sungai bengkal setelah dilakukan perawatan di puskesmas, kemudian kedua korban di rujuk ke rumah sakit umum kabupaten tebo, provinsi jambi.
Dua korban SAD dibawa ke Puskesmas Sungai Bengkal untuk perawatan dan kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) STS Tebo. Salah satu korban, Plajang alias Pirdaus, masih dirawat di RSUD STS Tebo, sementara korban lainnya yang meninggal dunia telah diidentifikasi sebagai Firdaus, seorang SAD berusia sekitar 35 tahun dari Desa Sialang, Kecamatan Pamenang, Kabupaten Merangin.
Pihak pendamping SAD mengenali identitas jenazah Firdaus melalui gelang yang digunakan pada tangan sebelah kiri.
Korban lainnya, Bepangku, seorang SAD berusia sekitar 17 tahun, masih dirawat di RSUD STS Tebo. Bepangku sebelumnya tinggal di Desa Bangun Seranten, Kecamatan Muara Tabir, Kabupaten Tebo, dan baru satu tahun tinggal di Desa Sialang.
Kelompok SAD mendatangi lokasi PT PHK dan melakukan penyerangan terhadap personel Polsek Tebo Ilir yang melakukan pengamanan. Mereka menggunakan senjata kayu, sajam, dan kecepet (senjata rakitan). Polisi melakukan penembakan peringatan, namun SAD tidak menggubris dan semakin brutal.
Pihak kepolisian, termasuk Polsek Tebo Ilir, Polres Tebo, Brimob, dan TNI, terus bersiaga untuk mengantisipasi keamanan dan kenyamanan masyarakat Kecamatan Tebo Ilir. Saat ini, situasi dilaporkan aman, dan pihak Sat Reskrim Polres Tebo masih melakukan penanganan serius untuk menindaklanjuti kejadian ini.
(Ijal)