Bangkinang, 17 Mei 2025 – Direktorat Bina Peran Serta Masyarakat Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), bekerja sama dengan Komisi IX DPR RI, menggelar kegiatan sosialisasi Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) di Aula Stanum, Bangkinang, Provinsi Riau.
Acara ini dihadiri oleh Ir. H. Sahidin, Anggota Komisi IX DPR RI, Irzal, S.E., M.E., Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Riau, dan Drs. Edi Afrizal, M.Si., Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Perlindungan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Kabupaten Kampar.
Dalam sambutannya, H. Sahidin menyampaikan bahwa Komisi IX memiliki tugas penting untuk mengawal dan memastikan implementasi program strategis nasional seperti Bangga Kencana dapat dirasakan langsung oleh masyarakat. “Program Bangga Kencana bukan hanya soal pengendalian jumlah penduduk, melainkan juga membentuk keluarga berkualitas sebagai fondasi utama negara,” tegasnya.
Ia menekankan pentingnya partisipasi aktif seluruh peserta dalam menyebarluaskan informasi kepada lingkungan masing-masing. Sosialisasi juga menyoroti pentingnya pencegahan stunting melalui intervensi pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) anak, yang dimulai sejak masa kehamilan hingga usia dua tahun. Sahidin juga mengingatkan masyarakat untuk menghindari praktik 4T (Terlalu muda, Terlalu tua, Terlalu dekat jarak kelahiran, dan Terlalu banyak anak), dengan batas ideal menikah di usia 21 tahun untuk perempuan dan 25 tahun untuk laki-laki.
Sementara itu, Kepala Perwakilan BKKBN Riau, Irzal, dalam paparannya menjelaskan makna lagu Mars KB "Keluarga Berencana, Sudah Waktunya", sebagai refleksi kondisi demografi Indonesia yang besar. “Dulu, banyak anak dianggap banyak rezeki. Tapi kini, kita harus fokus membentuk generasi yang cerdas dengan menyiapkan anak melalui pendidikan, bukan kerja otot,” ujarnya.
Irzal juga memperkenalkan Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (GENTING) sebagai upaya gotong royong mencegah stunting. Program ini menargetkan satu juta keluarga berisiko stunting pada tahun 2025, terutama pada kelompok desil-1 (kelompok ekonomi terbawah).
Materi ketiga disampaikan oleh Drs. Edi Afrizal, M.Si., yang menjelaskan peran DPPKBP3A Kabupaten Kampar dalam mendukung program Bangga Kencana. Ia menyampaikan bahwa Kampar telah memiliki berbagai program unggulan seperti kader KB, bina keluarga balita, dan penggunaan aplikasi Elsimil untuk pencegahan stunting sejak pranikah
Sosialisasi ini bertujuan untuk memperkuat pemahaman masyarakat dan pemangku kepentingan terhadap pentingnya perencanaan keluarga serta pencegahan stunting, guna mendukung terwujudnya Indonesia Emas 2045.
Karena keluarga adalah kunci pembangunan bangsa, maka peningkatan kualitas keluarga melalui edukasi, intervensi kesehatan, dan pengendalian kelahiran menjadi langkah strategis dalam mewujudkan generasi yang sehat, cerdas, dan tangguh.
Selain Komisi IX DPR RI dan BKKBN, kegiatan ini melibatkan mitra kerja daerah, kader KB, dan masyarakat umum di Provinsi Riau, khususnya Kabupaten Kampar.
Kegiatan ini dilaksanakan secara interaktif, dengan sesi penyampaian materi, diskusi, dan ajakan untuk kolaborasi lintas sektor. Pelaksanaan gerakan seperti GENTING menjadi contoh konkret partisipasi masyarakat dalam mengatasi masalah stunting secara mandiri dan berkelanjutan.
(Firdaus)