Bukittinggi – Suasana penuh kehangatan dan kepedulian terasa di halaman Kantor Wali Kota Bukittinggi lama, kawasan Belakang Balok, Minggu pagi (16/6). Alumni SMP se-Salingka Bukik angkatan 1989-1990 yang tergabung dalam organisasi Sempe Salingka Boekik (SSB) 89-90 menggelar Musyawarah Besar (Mubes) yang dibarengi dengan aksi donor darah.
Kegiatan ini bukan sekadar temu kangen, tapi juga menjadi ajang untuk berbagi lewat donor darah, bekerja sama dengan PMI Kota Bukittinggi.
Ketua Umum SSB 89-90, Yerry Amiruddin, SE, Dt. Rangkayo Batuah, menyampaikan bahwa aksi kemanusiaan ini adalah bentuk nyata kepedulian alumni kepada sesama.
> “Kami ingin Mubes ini tidak hanya untuk silaturahmi, tapi juga bermanfaat bagi orang lain. Karena itu, donor darah kami jadikan salah satu agenda utama,” jelasnya.
Lebih dari 100 alumni hadir, dan banyak di antaranya ikut mendonorkan darah. Meskipun tidak semua bisa karena alasan kesehatan atau teknis, semangat untuk berbagi tetap tinggi.
Joni Feri, salah satu pendiri SSB 89-90 dan alumni SMPN 1 Bukittinggi, menambahkan bahwa donor darah sudah menjadi tradisi sejak organisasi ini dibentuk pada tahun 2017.
> “Kegiatan pertama kami dulu juga donor darah. Walau usia anggota kini sudah 50-an tahun, tapi masih banyak yang rutin berdonor. Ini bukti bahwa kami tetap aktif berkontribusi,” ujarnya.
Selain donor darah, Mubes ini juga menjadi momen pergantian kepengurusan. Yerry kembali dipercaya memimpin SSB untuk periode selanjutnya. Ia diharapkan bisa membawa SSB lebih aktif dalam kegiatan sosial.
Kepala Unit Donor Darah PMI Kota Bukittinggi, dr. Herijon, M.Kes, turut mengapresiasi inisiatif alumni SSB 89-90.
> “Donor darah adalah bentuk kepedulian yang sangat berarti. Setetes darah bisa menyelamatkan nyawa. Kami sangat mendukung kegiatan seperti ini,” katanya.
Melalui kegiatan ini, SSB 89-90 membuktikan bahwa kebersamaan para alumni tidak hanya untuk mengenang masa lalu, tetapi juga bisa menjadi jembatan menuju aksi nyata yang bermanfaat bagi masyarakat.
( Rafika Santi)
