Tirainusantara.co.id | Kuansing -Nama Dika penari cilik dari Jalur Tuah Koghi Dubalang Ghajo belakangan ini menjadi perbincangan hangat, tak hanya di Indonesia tapi juga di berbagai belahan dunia. Aksi lincah dan ekspresifnya di haluan jalur saat mengikuti perhelatan Pacu Jalur viral di media sosial, terutama lewat tren Aura Farming.
Tak hanya warganet, sejumlah konten kreator internasional hingga akun resmi klub sepak bola dunia seperti Paris Saint-Germain (PSG) ikut memarodikan gerakan khas Dika, menjadikannya ikon budaya baru dari Kabupaten Kuantan Singingi, Riau.
Melihat fenomena tersebut, stasiun televisi nasional TransTV melalui dua program unggulannya, Pagi-Pagi Ambyar dan Brownis berencana mengundang langsung Dika ke studio untuk menjadi bintang tamu spesial.
Hal ini disampaikan oleh salah satu kru TransTV Bayu kepada jurnalis pada Kamis (03/07/2025).
“Rencana kami minggu depan akan mengundang penari cilik tersebut ke dua acara, Pagi-Pagi Ambyar dan Brownis, karena kami tertarik dengan viralnya penampilan dia dan keunikan budaya Pacu Jalur,” ujar Bayu.
Kehadiran Dika dalam dunia maya telah memberi angin segar bagi promosi budaya Pacu Jalur. Di tengah maraknya konten viral yang cenderung menghibur semata, Dika justru membawa pesan kuat anak-anak pun bisa menjadi pelestari tradisi daerah dengan cara yang menyenangkan dan menginspirasi.
Pacu Jalur sendiri adalah olahraga tradisional masyarakat Kuantan Singingi yang sarat nilai sejarah, budaya, dan kebersamaan. Dika, lewat peranannya sebagai Tukang Tari Cilik, telah mengangkat kembali nilai-nilai itu ke panggung nasional—dan kini bahkan internasional.