Tragis, Satu Orang Tewas Usai Beradu Kambing di Desa Jake Kuansing
9/22/2025 04:51:00 AM
Indragiri Hilir, Riau – Jurnalis Hijau Independen (JHI) menegaskan peran sentralnya dalam melindungi lingkungan dan satwa liar yang semakin terancam. Pesan tegas mereka: setiap kerusakan alam adalah berita yang tidak boleh terlupakan.Setiap butiran tanah yang terluka, setiap pepohonan yang tumbang itu adalah berita yang menunggu untuk ditulis.
Kita catat dengan hati yang peduli dan tangan yang jujur, "SEKJEN JHI. Indra Syahputra menambahkan, "Tanah yang sehat adalah warisan masa depan. Kita jagalah warisan itu dengan tulisan yang tegas, tanpa takut menghadapi siapa pun yang mencoba merusaknya."
Pesan itu semakin kuat ketika merujuk pada dampak kerusakan alam yang nyata. "Bumi tidak mengeluh, tetapi ia berbicara melalui banjir, kebakaran, dan kekeringan," katanya, menyoroti ancaman yang menghadapi wilayah Kabupaten Indragiri Hilir Provinsi Riau. Yang banyak memiliki ekosistem pesisir dan hutan.
Tidak hanya tanah dan pepohonan, Ketum JHI Syahwani juga menekankan perlindungan satwa liar. "Setiap harimau yang hilang, setiap burung yang berhenti bernyanyi itu adalah berita yang menyakitkan. Kita ceritakan dengan hati yang peduli, agar orang mulai menghargai keberadaan mereka," ungkapnya.
"Hutan adalah rumah mereka, kebebasan adalah hak mereka kita jagalah rumah dan hak itu dengan tulisan yang independen, tanpa takut menghadapi siapa pun yang mencuri tempat tinggal mereka," tegasnya. Kesimpulannya, "Satwa liar tidak bisa berbicara untuk diri sendiri kita adalah juru bicara mereka, membawa suaranya ke meja pembicaraan yang dulu hanya diisi oleh manusia."
Pesan JHI ini muncul ketika masalah penebangan liar kayu bakau dan kerusakan mangrove semakin marak di Inhil, mengancam ekosistem dan keamanan masyarakat. Mereka berjanji akan terus melaporkan dengan transparansi untuk mendorong tindakan nyata dari semua pihak.
Indra TT
0 Komentar